STRES DAN ADAPTASI
A .Definisi tres dan adaptasi
1. Stres
Stres bisa dijadikakan sebagai stimulus untuk evolusi dan perkembangansehingga dalam urusan ini bisa gianggap positif atau bahkan perluh. meskipun demikian stres yang terlampau berat dapat mengakibatkan sakit evaluasi yang buruk dan ketidak mampuan guna bertahan .
stres ialah sebagai respon adaptif yaitu dampak tindakan,situasi,kejadian eksternal yg mengakibatkan tuntutan jasmani dan atau spikologis terhadap seseorang (Invancevich dan Matteson 1980).
Claude Bernard,1867 stres ialah seorang psikolog yg kesatu yg mengakui adanya akibat positif yg dimunculkan stres,menurutnya evolusi dalam lingkungan internal dan eksternaal bisa menggangu faedah organisme sampai-sampai penting untuk organisme guna beradaptasi.terhadap stesor guna dapat bertahan.
stesor ialah stimulus yg mewakili atau memicuh evolusi yg memunculkan stres.
Hans seyle ,1976,menyatakan stres adalahsituasi dimana sebuah tuntutan yg sifatnya tdk spesifik dan mewajibkan seseorang menyerahkan respon atau memungut tindakan.
walter cannon 1920 mempelajari respon fisiologis terhadap naiknya emosi dan menekankan faedah adaptasi dan reasi’fight – or – flight’(menghadapi atau lari dari stres.
Sumber stres
stresor hal yg memunculkan stres;berasal dari dalam diri sendiri (internal dan beralas dari luar (ekstenal)
Internal
stres bersumber dari diri sendiri
tuntutan pekerjaan,atau beban terlampau berat,kondisi keuangan,ketidak puasan dgn jasmani tubuh,penyakit yg dialami,masa pubertas,karakteristikatau sifat yg dimiliki.
Eksterna
dari keluarga, masarakat dan lingkungankan
stres yg berasal dari family disebab oleh bentrokan dalam keluarga,berpisahan orang tua,adanya anggota family yg mengalami kejangkitan narkoba dll.
sumber stresor masarakat dan lingkungan:
pekerjaan,lingkungan sosial,lingkungan fisik,contoh adanya atasan yg tdk pernah puas di lokasi kerja,irih terhadap rekan yg kedudukan sosialnya lebih tinggi.polusi udara,dan sampah dilingkungan lokasi tinggal.
Jenis – jenis stres
Ditinjau dari penyebabnya stres dapat dipisahkan kedalam sejumlah jenis:
stres jasmani adalahstres yg diakibatkan oleh keadan fisik,seperti suhu yg terlampau tinggi,atau terlampau rendah,suara bising,siinar matahari yg terlampau menyengat.
stres kimiawi adalahstres yg diakibatkan oleh pengaruh senyawa kimia yg ada dalam obat,zat beracun asam,basa,faktor hormon atau gas dll.
stres mikrobiologi:merupahkan stres yg diakibatkan oleh kuman,seperti virus,bakteri dan parasit.
stres fisiologis:stres yg diakibatkan oleh gangguan faedah organ tubuh,antara beda gangguan srtuktur tubuh,fungsi jaringan organ lain.
stres proses tumbuh kembang:stres yg diakibatkan proses tumbuh kembang laksana masa pubertas,pernikahan,dan pertambahan usia.
stres psikologis atau emosi:stres yg diakibatkan gangguan kondisi spikologis atau ketidak mampuan situasi psikologis unk menyesuaikan diri,misalnya dalam hubungan interpesonal,sosial kebiasaan dan keagamaan.
Model stres
stres bisa di pelajari dari segi medis,dan dimodel teori dan perilaku,model stres ini dapat dipakai untuk menolong pasien respon yg tidak sehat dan tidak produktif terhadap stresor.
Model menurut respon
model ini menyatakan respon atau pola respon tertentu yang bisa mengidentifikasikan .Model stres diajukan oleh Selye,1976, menguraikan stres sebagai respon yang tidak spesifik dari tubuh terhadap tuntutan yang dihadapinya.Stres ditunjukan oleh reaksi fisiologis tertentu yang dinamakan sindrom adaptasi umum(general adaptation syndrom – GAS).
Model menurut adaptasi
Model ini melafalkan 4 hal yang mengejar apakah sebuah situasi memunculkan stres atau tidak(Mechanic,1962) yaitu:
a) Kemampuan guna menghadapi stres,tergantung pada pengelaman seseorang dalam menghadapi stres serupa,sistimpendukung,dan presepsi borongan terhadap stres.
b) Praktek dan normal dari kumpulan atau rekan-rekan pasien yang merasakan stres.Jika kelompoknya memandang lumrah untuk merundingkan stresor maka pasien bisa mengeluhkan atau mendiskusiksan urusan tersebut,respon ini dapat menolong proses adaptasi terhadap stres.
c) Pengaruh lingkungan,sosial dalam menolong seseorang menghadapi stres.Seorang mahasiswa resah menghadapi hasil ujian akirnya yang kesatu dapat menggali pertolongan dosennya,dosen bisa memberi evaluasi dan selanjut dapat menyerahkan referensiterhadap asisten dosen tertentu yang menurutnya dapat membantu pekerjaan belajar mahasiswa tersebut.dosen dan asisten dosen itu dalam misal ini merupahkan sumber penurun tingginya stresor yang dirasakan mahasiswa tersebut.
d) Sumber daya yang dapat dipakai untuk menanggulangi stresor.Misalnya seorang penderita sakit yang kurangmampu dalam urusan Keuangan bisa memperoleh pertolongan tunjangan ASKES.ini misal untuk menolong stres secara fisiologis.
Model menurut stimulus
Model ini menurut kakakteristik yang bersiwat mengganggu atau merusak dalam lingkungan.Riset klasik yang mengungkapkan stres sebagai stimulus sudah menghasilkans skala penyesuain ulang sosial yang mengukur akibat dari peristiwa-peristiwa besar dalam kehidupan seseorang terhadap penyakit yang dideritanya(Holmes dan rahe,1976).asumsi yang bakal mendasari model ini merupakan
peristiwa-peristiwa yang mengolah hidup seseorang merupahkan urusan normal yang memerlukan jenis dan masa-masa penyesuaian yang sama
orang ialah penerimah stres yang pasif,persepsi mereka terhadap sustu peristiwa tidaklah relewan.
semua orang mempunyai ambang batas stimulus yang sama dan sakit bakal timbul sesudah ambang batas itu terlampaui.
Model menurut transaksi
model ini memandang orang dan lingkungannya dalam hubungan yang dinamis,resiprokal,dan interaktif,Model yang dikembangkan oleh Lazarus dan flokman ini memandang stresor sebagai respon perseptual seseorang yang berakar dari proses psikologis dan kognitif.stres berasal dari hubungan antara orang dan lingkungannya.
Mekanisme stres
Berdasarkan keterangan dari Rober J,Van Amberg,1979,(dalam Dadang Hawari,2001)
stres dapat dipecah dalam 6 tahap.
1.Tahap kesatu
etape ini merupahkan etape yang sangat ringan,dan seringkali ditandai dengan timbulnya semangat yang berkelebihan,pengelihatan lebih tajam dari seringkali mampu menuntaskan pekerjaan lebih dari biasanya(namun tanpa disadari cadangan energi dihabiskan,dan munculnya rasa gugup yang berkelebihan)
2.Tahap dua
etape ini akibat stres yang semula mengasyikkan mulai menghilang dan timbul keluhan –keluhan sebab habisnya cadangan energi,keluhan yang tidak jarang timbul;merasa letih sewaktu bangun pagi dalam situasi normal,mudah leleh setelah santap siang,cepat lelah menjelang sore,sering mengeluh lambung atau perut tidak nyaman,jantung berdebar-debar,otot perut dan tengkuk terasa tegang,dan tidak dapat santai.
3.Tahap tiga
andai tahap stres sebelumnya tidak ditgananggapi dengan memadai,maka keluhan bakal semakin nyata,seperti gangguan lambung dan usus(gastriti atau mag,diare)ketegangan otot semakin terasa,peasaan tidak tenang,gangguan pola tidur(sulit guna mulai tidur,terbangun tengah malam,dan sulit kembali tidur,atau bangun terlampau pagi,dan tidak bisa tidur kembali)tubuh terasa lemah laksana tidak bertenaga.
4.Tahap keempat
sesudah memeriksakan diri ke dokter tidak jarang kali ditetapkan tidak sakit,karena tidak ditemukan kelainan-kelainan jasmani terhadap organ tubuhnya,namun pada situasi berkelanjutan ,akan muncul fenomena seperti gejalah ketidak mampuan untuk mengerjakan aktifitasrutin sebab perasan bosan,kehilangan semangat,terlalu lelah sebab gangguan polah tidur,kemampuan menilik dan fokus menurunserta hadir rasa fobia dan khawatir yang tidak jelas penyebabnya.
5.Tahap kelima
etape ini ditandai dengan kelelahan jasmani yang paling ,tidak dapat menyelesaikan kegiatan ringan dan sederhana,gangguan pada sistim pencernaan semakin berat,semakin bertambahnya rasa fobia dan cemas.
6.Tahap enam
etape ini merupahkan etape puncak,biasanya ditandai dengan timbul rasa panik dan fobia mati yang mengakibatkan jantung berdetak semakin cepat, kendala untuk bernapas tubuh gemetar dan berkeringat dan adanya bisa jadi terjadi kolaps atau pingsan.
B.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON TERHADAP STRESOR DAN STRES
Respon terhadap segala format stresor bergantung pada faedah fisiologis, sikap, dan ciri khas perilaku, seperti pun halnya sifat dari stresor stresor tersebut. Sifat stresor merangkum faktor- faktor sebagai berikut :
.sifat stresor:dapat berubah secara tiba-tiba atau berangsur-angsur dan dapat memprovokasi terhadap respons seseorang dalam menghadapi stres tergantung mekanisme yang dimilikinya.
Durasi stres ;lamanya stresor yang dirasakan seseorang dapat memprovokasi respon tubuh.apabila stresor yang dirasakan lebih lama ,maka respons pun akan lebih lama,dan tentunya bakal mempengaruhi faedah tubuh.
Jumlah stresor:semakin tidak sedikit stresor yang dirasakan seseorang semakin besar dampaknya untuk fungsi tubuh.
.Pengelaman masa lalu:pengelaman masa kemudian seseorang dalam menghadapi stres bisa menjadi bekal dalam menghadapi stres berikutnya karna pribadi memiliki keterampilan beradaptasi/mekanisme koping yang lebih baik.
Tipe jati diri .tipe jati diri seseorang dipercayai juga dapat memprovokasi respon terhadap stresor.Berdasarkan keterangan dari Friedman dan Roseman,1974,ada dua tipe kepribadian,yaitu A dan tipe B.Orang dengan tipe jati diri A lebih rentan terkenah stres bilamana dibandingkan dengan orang yang mempunyai tipe jati diri B.Tipe A mempunyai ciri-ciri ambisius,agresif,kompetitif,kurang sabar gampang tegang,mudah tersinggung ,mudah marah mempunyai kewaspadan yang berlebihan,berbicara dengan cepat bekerja tidak kenal waktu,tidak gampang dipengaruhi,pandai berorganisasi,dan memimpin atau memerintah,lebih suka bekerja sendirianbila terdapat tantangan,kaku terhadap waktu,dan susah untuk santai.Sedangkan tipe B mempunyai sifat kebalikan dari tipe antara beda lebih santai,penyabar,t guna menang,tidak gampang marah,/tersinggung,jarang kelemahan waktu untuk mengerjakan hal-hal yang digemari ,fleksibel,mudah bergaul dll.
Tahap perkembangan:tahap perkembangan pribadi dapat membentuk keterampilan adaptasi yang semakin baik terhadap stresor.stresor yang dirasakan setiap individu bertolak belakang setiap tahapperkembagam usia;
Tahap perkembangan:
Tahap perkembangan
Anak
Remaja
Dewasa muda
Dewasa tengah
Dewasa tua
Jenis stresor
Konflik kemendirian dan ketergantungan terhadap orang tua,mulai bersekolah,hubungn dengan rekan sebaya,kompotensi dengan teman.
Perubahan tubuh,hubungan dengan teman,seksualitas,kemandirian
Menika,meninggalkan rumah,mulai bekerja,melanjutkan pendidikan,membesarkan anak.
Menerima proses penuan,status sosial
Usia lanjut,perubahan lokasi tinggal,peyesuain diri pada masa pensiun,proses kematian.
Cara menilai stres
Terdapat sejumlah penilai stres merupakan;skala Holmes dan Rahe 1967,beserta skla Miller danSmith,1985.
skala Holmes dan Rahe
skala ini menghitung jumlah stres yang dirasakan seseorang dengan teknik menambahkan nilai relatif stres,yang dinamakan unit evolusi hidup(life change units-LCU)untuk sekian banyak peristiwa yang dirasakan seseorang.skala ini menurut premis bahwa peristifa baik maupun buruk dalam kehidupan seseorangdapat menambah tingkat stres dan menciptakan orang itu lebih rentang terhadap penyakit dan masalah kesehatan mental.skala Miller dan Smith
sejumlah aspek tertentu dari kelaziman ,gaya hidup,dan lingkungan seseorang bisa menjadikannya lebih kebal atau lebih rentan terhadap akibat negatif stres.
C. ADAPTASI TERHADAP STRES
Ketika merasakan stres,orang memakai energi fisiologis,psikologis,sosial kebiasaan dan spiritual guna beradaptasi.jumlah energi yang diperlukan dan efektifitasnya upaya adaptasi itu bergantung pada intensitas,lingkup,dan jangka masa-masa stresor,serta jumlah stresor lainya.
1. fisiologis
Riset klasik yang dilaksanakan Selye 1976(dalam potter dan Perry,1997)membagi adaptasi fisiologi menjadi sindrom adaptasi lokal(lokal adaptasi sindrom,LAS)dan sindrom adaptasi umum(general adaptation syndrom-GAS)
Adaptasi fisiologis bisa berupa:
LAS (local Adaptation Syndroma) merupahkan proses adaptasi yang bersifat
Misalnya :
Manifestasi dari proses infectic
– Merah
– Nyeri
– Bengkak
– Panas
– Fungsiolaesa
ciri-ciri LAS ada
bersifat lokal yakni tidak melibatkan semua sistim tubuh
bersifat adaptif yakni diperluhkan stresor guna menstimulasikan
bersifat jangka pendek yakni tidak dilangsungkan selamanya
bersifat restoratif yaitu menolong memperbaiki homeostatis wilayah atau unsur tubuh
GAS
adalah proses adaptasi mempunyai sifat umum atau sistemik.misalnya bilamana reaki lokal tidak bisa diatasi,maka timbul gangguan sistim atau semua tubuh lainya berupa panas diseluruh tubuh,berkeringat,dll.
Gas terdiri 3 tahap
1.tahap reaksi adalahtahap mula dari proses adaptasi,yaitu etape dimana pribadi siap menghadapi stresor yang bakal masuk kedalam tubuh.tahap ini ditandai dengan kesiagaan yang ditandai dengan evolusi fisiologis pengeluaran hormon oleh hipotalamus yang mengakibatkan kelenjar adrenal menerbitkan adrenalin ,yang selanjutnya memacu denyut jantung dan mengakibatkan pernapasan menjadi cepat dan dangkal,kemudian hipotalamus mencungkil hormon ACTH(hormon adrenokortikotropik)yang dapat memicu adrenal untuk menerbitkan kortikoid yang bakal mempengaruhi sekian banyak fungsi tubuh.aktifitas hormonal yang ekstensif itu mempersiapkan seseorang guna ‘’fight or flight”
2.tahap resistensi
pada etape ini tubuh mulai stabil,tingkat hormon desakan darah dan output jantung pulang kenormal.individu berupaya beradaptasi dengan stres.jika stres dapat ditamatkan tubuh bakal memperbaiki kehancuran yang barangkali telah tejadi,namun andai stresor tidak hilang ia akan menginjak tingkat ke 3.
3.tahap kelelahan
etape ini ditandai dengan terjadinya kelelahan sebab tubuh tidak dapat lagi menanggung stres dan habisnya energi yang diperluhkan guna beradaptasi,tubuh tidak dapat melindungi dirinya sendiri menghadap stresor,regulasi fisiologis menurun,dan andai stres terus berkelanjut dapat mengakibatkan kematian.
2. Adaptasi psikologis
Adapatasi ialah proses penyesuaian secara psikologis dengan teknik melakukan mekanisme pertahanan diri yang bertujuan untuk mengayomi atau bertahan dari serangan atau urusan yang tidak menyenangkan.
adaptasi psikologis bisa mempunyai sifat konstruktif dan destruktif.
perilaku yang konstruktif membantu pribadi menerima kendala untuk memecahkan konflik.perilaku destruktif ,tidak membantu pribadi mengatasi stresor.
perilaku adaptasi pun mengacu pada mekanisme koping(coping mechanisme)yang berorientasi pada tugas(task oriented)dan mekanisme pertahanan diri(ego oriented)
1.Reaksi yang berorientasi pada tugas .
Reaksi ini melibatkan pemakaian kognitif untuk meminimalisir stres dan memecahkan masalah.ada 3 jenis perilaku yang umum:
menyerang,yaitu beraksi menghilangkan,mengatasi stresor,atau mengisi kebutuhan,misalnya berkonsultasi dengan orang yang ahli.
Menarik diri dari strsor secara jasmani maupun emosi.
Berkomromi, yaitu mengolah metode yang biasa digunakan,mengubah tujuan.
2. Reaksi berorientasi pada ego
reaksi ini dikenal sebagai mekanisme pertahanan diri secara psikologis untuk menangkal gangguan psikologis yang lebih dalam.
Mekanisme pertahanan diri itu adalah:
Rasionalisasi:berusaha memberikan dalil yang rasional sampai-sampai masalah yang dihadapinya bisa teratasi.
Pengalihan:upaya untuk menanggulangi masalah psikologis dengan mengerjakan pengalihan tingka laku pada obiek lain,contohnya andai seseorang terganggu dampak situasi gaduh yang diakibatkan oleh temannya ,maka ia berupaya mengungguli temannya itu.
Kompensasi;mengatasi masalah dengan menggali kepuasan pada suasana lain.misalnya seseorang mempunyai masalah sebab menurunnya daya ingat ,maka disisi beda ia berjuang menonjolkan bakat melukis yang dimilikinya.
Identifikasi:meniru perilaku orang beda dan berjuang mengikuti sifat,karakteristik dan perbuatan orang tersebut.
Represi;mencoba menghilangkan benak masa kemudian yang buruk dengan melupakan atau menahannya di alam bawah sadar dan sengaja melupakannya.
Supresi: berjuang menekan masalah yang secara sadar tidak diterima dan tidak memikirkan hal-hal yang tidak cukup menyenangkan.
Penyangkalan; upay pertahanan diri dengan teknik menyangkal masalah yang dihadapi atau tidak inginkan menerimah fakta yang dihadapinya.misalnya menolak fakta pasangan telah meninggal dunia dengan teknik tetap mengerjakan rutinitas seakan-akan pasangan masih ada.
3. Adaptasi sosial budaya
Merupakan teknik untuk menyelenggarakan perubahan dengan mengerjakan proses penyesuaian perilaku yang cocok dengan normal yang berlaku dimasanyarakat.misalnya seseorang yang bermukim dalam lingkungan masnyarakat dengan kebiasaan gotong royong bakal berupaya beradaptasi dengan lingkungannya tersebut
4. Adaptasi spiritual
Proses penyesuaian diri dengan mengerjakan perubahan perilaku yang didasarkan pada kepercayaan atau keyakinan yang dimilikisesuai dengan agama yang dianutnya.misalnya bilamana mengalami stres, seseorang bakal giat mengerjakan ibadah,seperti rjin sumbayang,puasa dan sebagainya.
D. PENANGAN STRES
adalahupaya mengelolah stres dengan baik,bertujuan menangkal dan menanggulangi stres supaya tidak hingga ketahap yang lebih berat.
Beberapa manajemen stres yang dapat dilaksanakan adalah:
.Mengatur diet dan nutrisi;merupahkan teknik yang efektif dalam meminimalisir atau menanggulangi stres.ini dapat dilaksanakan dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi cocok porsi dan jadwual yang teratur,menu pun usahakan bervariasi supaya tidak timbul kebosanan.
Ø .Istirahat dan tidur;merupahkan obat yang baik dalam menanggulangi stres sebab istirahat dan istirahat yang lumayan akan mencairkan keletihan jasmani dan kebugaran tubuh,tidur yang lumayan juga akan membetulkan sel-sel yang sudah rusak.
Ø Olaraga teratur:salah satu teknik meningkatkan daya tahan dan kekebalan jasmani maupun mental.olaraga yang dilaksanakan tidak mesti susah olaraga yang disarankan seperti jalan pagi,lari pagi dilaksanakan 2 mg sekali,tidak mesti hingga berjam-jam,diamkan biarkan badan berkeringat sejenak kemudian mandi untuk mencairkan kesegarannya.
Ø Berhenti merokok;bagian dari car mengatasi stres sebab dapat menambah status kesehatan serta menjaga keawetan dan kekebalan tubuh.
Ø Menghindari minuman keras:merupahkan hal pencetus terjadinya stres.dengan menghindari minuman keras,individu bisa terhindari dari sekian banyak macam penyakit yang diakibatkan oleh pengaruh minuman keras yang berisi alkohol.
Ø Mengatur berat badan:BB yang tidak seimbang(terlalu gemuk atau terlampau kurus)merupahkan hal dapat mengakibatkan timbulnya stres.keadaan tubuh yang tidak sebanding akan menurunkan keawetan dan kekebalan tubuh terhadap stres.
Ø Mengatur waktu;merupahkan teknik yang tepat dalam meminimalisir dan mengatasi stres.dengan menata masa-masa yang sebaik-baiknya kegiatan yang ddapat memunculkan kelelahan jasmani dapat dihindari,hal ini dapat dilaksanakan dengan teknik menggunakan masa-masa secara efektif dan efisien,misalnya tidak tidak mempedulikan waktu selesai tanpa menghasilkan urusan yang bermanfaat.
Terapi psikofarmaka:terapi memakai obat-obatan,dalam menanggulangi stres yang dirasakan melalui pemutusan jaringan antara psiko,neuro,dan imonologi sampai-sampai stresor psikososial yang dirasakan tidak mempengaruhi faedah koknitif efektif atau psikomotor yang bisa mengganggu organ tubuh yang lain.obat yang tidak jarang digunakan ialah obat anti khawatir dan antidepresi.
Ø Terapi somatik;terapi ini hanya dilaksanakan pada gejalah yang ditimbulkan dampak stres yang dirasakan sehingga diinginkan tidak mengganggu sistim tubuh yang lain.contohnya andai seorang merasakan diare dampak stres ,maka terapinya ialah dengan mengobati diarenya.
Ø Psikoterapi:terapi ini mengguakan kiat psiko yang dicocokkan dengan keperluan seseorang.terapi ini mencakup psikoterapi suportif dan psikoterapi reedukatif.psikoterapi suportif menyerahkan motifasi dan dukungan supaya pasien mempunyai rasa percaya diri,sedangkan psikoterapi reedukatif dilaksanakan dengan menyerahkan pendidikan secara berulang,selain tersebut psikoterapi rekonstruksi dengan teknik memperbaiki kembali jati diri yang merasakan goncangan dan psikoterapi kognitif dengan memulihkan faedah koknitif pasien(t beranggapan rasional).
Ø Terapi psikoreligius:menggunakan pendekatan agamadalam menanggulangi permasalahan psikologis.terapi ini dibutuhkan karna dalam menanggulangi atau menjaga kehidupan seseorang mesti sehat secara fisik,psikis,sosial maupun spiritual.
E. MANAJEMEN NYERI
nyeri merupakan situasi berupa perasaan tidak menyenangkan mempunyai sifat sangat subiektif sebab perasaan nyeri bertolak belakang pada masing-masing orang dalam urusan skala atau tingkatnya,dan melulu orang tersebutlah yang dapat menyatakan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya .berikut tentang pendapat para berpengalaman mengenai definisi nyeri.
1. Mc . Coffery mendefenisikan nyeri sebagai suatu suasana yang memprovokasi seseorang yang keadaannya diketahui melulu jika orang itu pernah mengalaminya.
2. Wolf Weifse Feurst(1974),mengatakan bahwa nyeri adalahsuatu perasaan menderita secara jasmani dan mental atau perasaan yang dapat menimbulkan ketegangan.
3. Arhur C.Curton (1983),mengatakan bahwa nyeri merupahkan sebuah mekanisme produksi untuk tubuh.timbul sesudah jaringan sedang di bobrok ,dan mengakibatkan indivdu itu bereaksi guna menghilangkan rangsangan nyeri.
4. Scrumum ,mengartikan nyeri sebagai suattu keadan yang tidak menyenangkan dampak terjadinya rangsangan jasmani maupun dari serabut saraf dalam tubuh ke benak dan dibuntuti oleh reaksi fisik,fisiologis,dan emosional.
Fisiologi nyeri
Munculnya nyeri sehubungan erat dengan reseptor dan adanya rangsangan .rneseptor nyeri yang dimaksud ialah nociseptor,merupahkan ujung-ujung saraf paling bebas yang mempunyai myelin yang tersebar pada kulit dan mukosa,kususnya pada visera,persendian ,dinding arteri,hati dan kandung empeduh.Reseptor nyeri dapat menyerahkan respo kelemahan dampak adanya histamin,bradikinin prostatglandin,dan macam-macam asam yang dilepaskan bilamana terdapat kehancuran pada jaringan dampak kekurangan oksigenasi.stimulus yang beda berupa termal ,listrik,atau mekanis.
Selanjutnya stimulasi yang diterima oleh reseptor itu ditransmisikan berupa impus-impus nyeri ke sum-sum tulang belakang oleh 2 jenis serabut yang bermeylein rapat atau serabut A(delta)dan serabut lamban (serabut C).impus-impus yang ditransmisikan oleh serabut delta A memiliki sifat inhibutor yang ditrasmisikan ke serabut C.serabut-serabut eferen masuk kespinal akar dorsal (dorsal root)serta sinaps pada dorsal horn.dorsal horn terdiri atas sejumlah lapisan atau lamenaen yang saling bertautan.diantara lapian ke 2dan 3 terbentuk substansia gelatinosa yang merupahkan drainase utama impus.kemudian impus nyeri eyeberangi sum-sum tulang belakang pada interneuron dan bersambungan kejalur spina asendens yang sangat utama,yaitu jalur spinotalamic tract(STT)atau jalur spinotalamus dan spinoreticular transsimisiada 2 jalur mekanisme terjadinya nyeri,yaitu jalur opiate ditandai oleh pertemuan reseptor pada benak tengah dan madula ke tanduk dorsal dan sum-sum tulang belakang yang berkonduksi dengan nociseptor impus supresif.serotonim merupahkan neurotransmiter dalam impus sipresif.sistim supresif lebih menggiatkan stimulasi nociseptor yang ditransmisikan oleh serabut A.jalur nonopiater adalahjalur desenden yang tidak menyerahkan respon terhadap naloxone yang kurang tidak sedikit diketahui mekanismenya(Barbara C. Long,1989)
Klasifikasi nyeri
Secara umum dipecah menjadi 2.yakni nyeri akut dan kronisNyeri akut ialah nyeri yang timbul secara seketika dan cepat menghilang ,yang tidak melebihi 6 bulan ditandai adanya penambahan tegangan otot.
Nyeri kronis ialah nyri yang timbul secara perlahan-lahan ,biasanya dilangsungkan dalam masa-masa yang lumayan lama,yaitu lebih dari 6 bulan.
Ditinjau dari sifatnya nyeri diagi menjadi 2 yakni nyeri tertusuk dan nyeri terbakar
Jenis nyeri
Nyeri spesifik yakni nyeri somatis, nyeri viseral,nyeri menjalar,nyeri psikogenik,nyeri phantom,dari ekstermitasnyeri nerologis dll.
Nyeri somatis dan nyeri viseral ini umumnya hadir bersumber dari kulit dan jaringan dibawah kulit(supervisia 0pada otot dan tulang.
Nyeri menjalar ialah nyeri yang terasa pada unsur tubuh yang lain,umumnya terjadi dampak kerusakan pada cedera organ viceral
Nyeri psikogenik ialah nyeri yang tidak dikeahui secara jasmani yang timbul dampak psikologis.
Nyeri phantom ialah nyeri yang diakibatkan oleh di antara ekstermitas diamputasi.
Nyeri nerologis ialah bentuk nyeri yang tajam karna adanya spasme disepanjang atau dibeberapa jalur saraf.
Stimulus nyeri
Seseorang bisa mentoleransi ,menahan nyeri (pain tolerance) atau bisa mengenali jumlah stimulasi nyeri sebelum menikmati nyeri (pain threshold) terdapat sejumlah jenis stimulus nyeri diantaranya;
Trauma pada jaringan tubuh,misalnya sebab bedah dampak terjadinya kehancuran jaringan dan iritasi secara langsung terhadap reseptor.
Gangguan pada jaringan tubuh ,misalnya sebab edema dampak terjadinya penekanan pada reseptor nyeri.
Tumor,dapat pun menekan pada reseptor nyeri
Iskemia pada jaringan ,misalnya terblokadenya pada arteri koronaria yang menstimulasi reseptor nyeri dampak tertumpukannya asam laktat
Spasme otot,dapat menstimulasi mekanik.
Faktor-faktor yang memprovokasi nyeri
Pengalaman nyeri pada seseorang dapat diprovokasi oleh sejumlah hal,diantaranya merupakan
Arti nyeri.nyeri untuk seseorang memiliki tidak sedikit perbedaan dan nyaris sebagaian makna nyeri merupahkan makna yang negatif,seperti membahayakan,merusak,dll,keadanini diprovokasi oleh sekian banyak faktor,seperti usia,jenis kelamin,latar belakang budaya,lingkungan,dan pengelaman.
Persepsi nyeri;nyeri mrupahkan evaluasi yang paling subiektif lokasinya pada korteks (pada faedah evaluatif kognitif)persepsi ini diprovokasi oleh hal yang dapat merangsang stimulusnociseptor.
Toleransi nyeri:erat hubungannya dengan intensitas nyeri yang bisa mempengaruhi keterampilan seseorang menyangga nyeri ,faktor yang dapat memprovokasi peningkatan toleransi nyeri antara lain;kelelahan,rasa marah,bosan,cemas,nyeri yang tidak kunjung hilang.dll.
Reaksi terhadap nyeri;merupahkan format respon seseorang terhdap nyeri laksana ketakutan,gelisah,cemas,menangis,dan menjerit.