PENGERTIAN PENTINGNYA PENDIDIKAN BAGI GENERASI MUDA
KATA PENGANTAR
Bismilahirahmanirahim,
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat tuhan YME, atas teratasi Makalah bahasa indonesia ini.Tentang Pentingnya Pendidikan Untuk Generasi Muda.
selawat bernada salam,kami sanjung sajikan untuk kepangkuan nabi besar Muhammad SWT,dengan adanya rasulullah,alhamdulillah sampai ketika ini kami dapat merangkai makalah ini.
Makalah ini kami bikin menurut kitab penunjang yang miliki.dan guna mempermudahnya kami pun menyertai bersangkutan dengan peradaban kedepan.
Kami pun berterima kasih untuk guru,yang sebagaianya sudah mendidik anda dan pun seluruh terutama semua pembacanya.dan demi perbaikan hasil ringkasan ini,untuk tersebut saran dan kritik tetap kami nantikan.
------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB I
BAB PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam zaman canggih yang sarat dengan pengaruh globalisasi ini, anda ditutuntut untuk dapat menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi (IPTEK). Pernyataan ini bukan tanpa sebab, kerena anda tau sendiri bahwa dalam zaman ini sendiri sudah tidak sedikit sekali peradaban di bidang IPTEK dan tuntutan akan kegiatan pun semakin tinggi persyaratannya.
Suatu perusahaan yang memerlukan tenaga kerja pun tentu aka memilih calon pekerja yang memiliki kemempuan yang tinggi dan berdedikasi tinggi pula. Dan guna mendapatkan kerja demi masa mendatang kita, terutama para generasi muda yang besok akan menggantikan generasi yang sekarang, kita mesti mendapatkan ilmu dan kemempuan yang dapat menjadi bekal guna mendapatkan pekerjaan besok di masa depan.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB II
PEMBAHASAN
PENTINGNYA PENDIDIKAN BAGI GENERASI MUDA
DALAM BENTUK PARAGRAF ARGUMENTASI
A. Pentingnya Pendidikan Untuk Generasi Muda
Untuk mendapatkan seluruh itu, saya dan anda butuh untuk bersekolah pada sekian banyak tingkatan-tingkatan tertentu agar mendapatkan ilmu dan keterampilan yang dapat dijadikan bekal di masa depan. Dalam urusan ini, sekolah sangat dominan pada seseorang di masa depannya. Sebagai contoh, orang yang berpendidikan rendah atau bahkan tidak bersekolah, maka masa mendatang orang itu akam suram dan sebaliknya, andai orang bersekolah hingga tingkat yang tinggi, maka orang itu akan mendapatkan masa mendatang yang berhasil pula.
Pada zaman sekarang, sudah tidak sedikit perkembangan dengan sekolah-sekolah. Dulu, saat globalisasi belum dominan di dunia ini, sekolah masih jarang dan kemudahan ataupun guru-guru pengajar masih relatif tidak cukup memadai. Namun, di zaman yang serba canggih ini, kita telah tidak butuh repot-repot lagi guna memuntut ilmu di sekolah, sebab pada waktu kini ini sudah tidak sedikit sekolah yang didirikan oleh pemerintah. Tidak tersebut saja, kemudahan dan tenaga pendidiknya pun sudah sangat kawakan dalam bidangnya.
Lalu… apa sih yang dinamakan dengan sekolah itu??? Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak jarang sekali mendengar atau menyinggung kata “sekolah” itu. Tapi, apa definisi sebenarnya dari “sekolah” tersebut sendiri???
Kita butuh ingat bahwa kata “sekolah” dan “sekolahan” tersebut mempunyai makna yang bebeda, andai sekolah ialah suatu proses seseorang dalam menemukan ilmu dan pembimbingan dari pada guru supaya bisa berguma untuk masa depannya kelak. Sedangkan sekolahan sendiri ialah suatu lokasi yang dipakai atau digunakan untuk sekolah. Jadi dapat disebutkan bahwa sekolah ialah “proses” dan sekolahan ialah “tempat”
Namun, yang menjadi pertanyaan, mangapa sekolah dapat disebut “proses”???
Sebelum kita kupas itu, marilah anda ingat-ingat tingkatan-tingkatan sekolah. Tingkatan-tingkatan sekolah di Indonesia yaitu:
· Playgroup
· TK (Taman Kanak-kanak)
· SD (Sekolah Dasar)/ MI (Madrasah Ibtidayah)
· SMP (Sekolah Menengah Pertama)/ MTs (Madrasah Tsanawiyah)
· SMA (Sekolah Menengah Atas)/ MA (Madrasah Aliyah)
· PT (Perguruan Tinggi)
Setelah anda lihat data diatas, anda tau bahwa sekolah tersebut sendiri pun ada tingkatan-tingkatannya. Dari mulai playgroup hingga Perguruan Tinggi. Tidak melulu itu, dalam sekian banyak tingkatan sekolah tersebut juga terdapat bagian-bagian tingkatan yang lebih kecil lagi. Misalnya tingkatan kelas, semester, cawu, triwulan atau bahkan bab pembelajaran tertentu.
Dari pernyataan-pernyataan diatas, maka dapat diputuskan bahwa sekolah tersebut adalahsebuah proses yang melewati sekian banyak tingkatan-tingkatan tertentu guna mendapatkan ilmu yang lebih tidak sedikit dari tingkatan yang sudah dilalui.
Kita bersekolah guna mendapatkan ilmu yang berguna untuk masa depan kita. Lalu, ilmu apasaja yang dapat kita dapatkan dari ber-sekolah??? Apakah kita melulu mendapatkan ilmu mengenai IPTEK di sekolah untuk masa mendatang kita???
Dari pertanyaan diatas, dapat diputuskan bahwa pertanyaan diatas menanyakan tentang faedah dan menfaat dari sekolah. Sebenarnya tidak sedikit sekali guna dari sekolah itu, tetapi tidak pernah anda sadari sebelumnya. Di samping kita dapat mengetahui hal-hal yang belum anda kitahui sebelumnya, Tanpa disadari atau tidak, sekolah pun membentuk jati diri kita secara tidak langsung.
Sebenarnya, destinasi atau faedah dari sekolah tersebut sendiri dipecah menjadi dua garis besar yaitu: faedah pendidikan dan faedah pengajaran. Fungsi edukasi yaitu faedah yang mencacu pada akhlak atau tingkah laku dan jati diri seseorang. Jadi, melalui faedah ini, seseorang dapat disusun kepribadiannya dalam sekolah. Sedangkan faedah pengajaran yaitu faedah yang mengacu pada pengetahuan dan keterampilan seseorang. Jadi, melalui faedah ini, seseorang dapat mendapatkan ilmu pengetahuan (IPTEK) yang mencukupi dan bisa menjadi bekal di masa yang bakal datang.
Jadi, di sekolah sebetulnya kita tidak melulu mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan saja, tetapi mendapatkan apa yang dinamakan akhlak, yaitu, sesuatu yang bisa mempengaruhi jati diri seseorang dalam bertingkahlaku yang baik cocok dengan norma yang berlaku.
Namun, yang akhir-akhir ini tidak jarang menjadi pertanyaan publik, apakah seluruh sekolah dapat memberikan guna dan menjalankan kegunaannya dengan sebaik-baiknya, menilik zaman juga semakin maju dan kompetisi kerja juga semakin ketat. Pertanyaan tersebut muncul disebabkan pada zaman kini ini tidak sedikit kita ketahui mengenai adanya sekolahan favorit. Misalnya anak yang sekolah di sekolahan kesayangan tersebut banyak sekali memperoleh ilmu dan kemempuan yang tinggi dan bisa berlomba dalam dunia kerja, tetapi, kenapa anak yang sekolah di sekolahan tidak kesayangan kebanyakan tidak cukup bisa berlomba dan menemukan ilmu yang tidak cukup juga.
Dari data diatas, dapat anda ketahui bahwa masing-masing sekolahan mempunyai karakteristik masing-masing. Seiring berkembangnya zaman yang semakin pesat ini, masing-masing sekolahan pasti memiliki cara-cara tersendiri untuk mengekor perkembangan zaman itu.
Walaupun sebetulnya pemerintah sudah memutuskan standar tingkat edukasi atau kurikulum yang berlaku melewati mentri edukasi nasional, namun di masing-masing sekolahan pun ada program-program tersendiri yang diciptakan oleh pihak sekolahan dan dilaksanakan dalam lingkup sekolah tersebut saja. Jadi, program sekolah dapat memprovokasi kualitas sekolah tersebut juga.
Itu adalahsalah satu factor eksternal (dari luar) yang mepengaruhi kualitas pendidikan. Di samping program dari sekolah tersebut sendiri, suasana suatu wilayah yang menjadi lokasi sekolahan pun mempengaruhi. Misalnya wilayah yang masih primitive atau wilayah yang tertinggal, disana tidak sedikit sekali anak-anak yang tidak dapat bersekolah dengan gampang kerena masih jarangnya sekolahan yang didirikan di wilayah itu dan jalur transportasi dan komunikasi pun pun masih paling sulit.
Tetapi, tidak seluruh anak yang bersekolah di sekolahan kesayangan dapat berlomba dengan baik dalam dunia kerja. Jadi, apakah yang mengakibatkan hal ini terjadi???
Dari pertanyaan diatas, kita dapat mengetahui bahwa sekolahan yang kesayangan belum pasti menghasilkan murid yang berkualitas. Dalam permasalahan ini, yang sangat berpengaruh ialah dari hal internal (dari dalam) yang dipunyai oleh murid tersebut. Faktor internal itu lebih condong ke perilaku keseharian dari murid tersebut yang mengganggu murid dalam menuntut ilmu. Faktor ini misalnya, malas, tidak jarang sakit, tidak cukup gizi dll.
Dari sekian banyak cerita diatas, kita sudah tau bahwa sekolah paling penting untuk kehidupan anda semua, terutama paara generasi muda yang bakal menggantikan semua generasi tua. Dan untuk berlomba dalam lingkungan kerja yang semakin ketat di zaman canggih ini, apa lagi dengan adanya globalisasi yang semakin merajalela serta peradaban IPTEK.
Sekolahan tidak tidak sedikit berpengaruh terhadap hasil dari murid yang bersekolah di sekolahan tersebut. Karena tidak seluruh sekolahan yang favorit dapat mencetak murid yang berprestasi, dan demikian pula sebaliknya dengan sekolahan yang tidak kesayangan juga dapat mencentak murid yang unggul.
Karena sekolah merupaka suatu proses yang mesti dijalani guna mendapatkan ilmu, muka, dalam berlangsungnya proses itu ada faktor-faktor yang memprovokasi atau mengganggunya. Daik tersebut berasal dari luar diri seseorang ataupun dari dalam diri seseorang tersebut.
Untuk mempersiapkan diri anda dalam melangkah menuju masa mendatang yang lebih baik, maka kita pun harus sekolah dengan betul-betul dan berjuang untuk menghilangkan semua hal yang mengganggu peroses belajar anda di sekolahan. Agar kita dapat berkoonsentrasi sarat dalam belajar dan menuntut ilmu guna masa depan.
Sistem edukasi di Indonesia yang dikembangkan kini ini masih belum mengisi harapan. Hal ini bisa terlihat dari kemampuan membaca siswa ruang belajar IV SD di Indonesia yang berada pada peringkat terendah di Asia Timur sesudah Philipina, Thailand, Singapura, dan Hongkong. Di samping itu, menurut penelitian, rata-rata nilai tes murid SD ruang belajar VI guna mata latihan Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dari tahun ke tahun semakin menurun. Anak-anak di Indonesia melulu dapat menguasai 30% pelajaran bacaan. Kenyataan ini disajikan bukan guna mencari kekeliruan penentu kebijakan, penyelenggara pendidikan, dan suasana yang sedang melanda bangsa, namun semata-mata supaya kita menyadari sistem edukasi kita merasakan krisis. Oleh sebab itu, seluruh pihak perlu mengamankan generasi mendatang. Hal itu dapat dilaksanakan dengan membetulkan sistem edukasi nasional.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kenyataan ini disajikan bukan guna mencari kekeliruan penentu kebijakan, penyelenggara pendidikan, dan suasana yang sedang melanda bangsa, namun semata-mata supaya kita menyadari sistem edukasi kita merasakan krisis. Oleh sebab itu, seluruh pihak perlu mengamankan generasi mendatang. Hal itu dapat dilaksanakan dengan membetulkan sistem edukasi nasional.
B.Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan :
1.Kepada seluruh pembaca bila mendapat kesalahan dalam makalah ini harap dapat meluruskannya.
2.Untuk supaya dapat membaca pulang literatur-literatur yang berkaitan dengan ulasan ini sehingga diinginkan akan dapat lebih menyempurnakan kembali ulasan materi dalam makalah ini.