Monday, July 22, 2019

BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR)

BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR)
 ASUHAN KEBIDANAN PADA BBL

Berat Badan Lahir
Berat badan lahir ialah suatu indikator kesehatan bayi baru lahir. Rata-rata bayi normal (gestasi 37-41 minggu) ialah 3000-3600 gram. Berat badan ini tergantung pun dari ras, kedudukan ekonomi orang tua, ukuran orang tua, dan paritas ibu. Secara umum berat bayi bermunculan rendah dan berat bayi lahir lebih banyak resikonya untuk merasakan masalah (Sylviati, 2008 dalam Siagian, 2010, hal. 5).

Berdasarkan keterangan dari Muslimatun (2010, hal. 2) berat badan lahir ialah berat badan neonatus pada ketika kelahiran, ditimbang dalam masa-masa satu jam setelah lahir. Bayi berat bermunculan cukup ialah bayi dengan berat bermunculan lebih dari 2500 gram.

Berat bayi bermunculan normal Berdasarkan keterangan dari Rochmah, Vasra, Dahliana dan Sumastri (2012, hal. 1) bayi baru bermunculan normal ialah bayi yang bermunculan dari kehamilan 37 minggu hingga 42 minggu dan berat badan bermunculan 2500 gram hingga dengan 4000 gram.

Ciri-ciri bayi normal :
Berat badan 2500 – 4000 gram 
Panjang badan bermunculan 48 – 52 cm 
Lingkar dada 30 – 38 cm 
Lingkar kepala 33 – 35 
Frekuensi jantung 180 denyut/menit, lantas menurun hingga 120 -140 denyut/menit 
Pernapasan pada sejumlah menit kesatu cepat, kira-kira 80 kali/menit, lantas menurun sesudah tenang kira-kira 40 kali/menit. 
Kulit kemerah-merahan dan licin sebab jaringan subkutan lumayan terbentuk dan diliputi verniks kaseosa. 
Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala seringkali telah sempurna 
Kuku agak panjang dan lemas 
Genetalia : labia mayora telah menutupi labia minora (pada perempuan), testis telah turun (pada laki-laki). 

Berat Bayi Lahir Rendah 
a. Defenisi 
Berdasarkan keterangan dari Maryunani dan Nurhayati (2009, hal.21&22), ada sejumlah defenisi tentang bayi dengan berat bermunculan rendah : 
Neonatus atau bayi baru bermunculan dengan berat badan bermunculan rendah (BBLR) ialah bayi dengan berat lahirnya tidak cukup dari 2500 gram 
Istilah prematuritas sudah diganti dengan berat badan bermunculan rendah (BBLR) sebab ada dua format penyebab kelahiran bayi dengan berat badan tidak cukup dari 2500 gram, yaitu sebab usia kehamilan tidak cukup dari 37 minggu, berat badan lebih rendah dari semestinya, sekalipun usia cukup, atau sebab kombinasi keduanya. 

b. Klasifikasi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 
Berdasarkan keterangan dari Muslimatun (2010) di untuk menurut keterangan dari berat badan bermunculan : 
Bayi berat bermunculan rendah (BBLR)/ Low birthweight infant ialah bayi dengan berat badan bermunculan 1500 sampai tidak cukup dari 2500 gram. 
Bayi berat lahir paling rendah (BBLSR)/ Very low birthweight infant ialah bayi dengan berat badan bermunculan 1000-1500 gram. 
Bayi berat bermunculan amat paling rendah (BBLASR)/Extremely very low birthweight infant ialah bayi bermunculan hidup dengan berat badan tidak cukup dari 1000 gram. 

Berdasarkan keterangan dari Pantiawati (2010), bayi berat badan rendah (BBLR) bisa dikelompokkan menjadi prematuritas murni dan dismatur. 
Prematuritas Murni Prematuritas murni ialah bayi dengan masa kehamilan tidak cukup dari 37 minggu dan berat badan cocok dengan berat badan guna usia kehamilan atau dinamakan neonatus tidak cukup bulan cocok masa kehamilan. 
Dismatur Dismatur ialah bayi dengan berat badan tidak cukup dari berat badan yang seharusnya guna usia kehamilannya, yakni berat badan dibawah persentil 10 pada kurva perkembangan intra uterin, biasa dinamakan dengan bayi kecil guna masa kehamilan. Hal ini mengindikasikan bayi merasakan retardasi perkembangan intrauterin, suasana ini bersangkutan dengan gangguan sirkulasi dan efisiensi plasenta. 

Etiologi 
Berdasarkan keterangan dari Maryunani dan Nurhayati (2009, hal.23), penyebab berat badan bermunculan rendah tidak cukup bulan/neonatus tidak cukup bulan-kecil masa kehamilan(NKB-KMK) antara lain diakibatkan oleh : 
Berat badan ibu rendah 
Ibu hamil yang masih remaja 
Kehamilan kembar 
Ibu pernah mencetuskan bayi prematur/berat badan rendah sebelumnya. 
Ibu dengan inkompeten serviks (mulut rahim yang lemah sampai-sampai tidak dapat menahan berat bayi dalam rahim) 
Ibu hamil yang sedang sakit. 
Tidak diketahui penyebabnya. 

Sedangkan bayi yang lahir lumayan bulan namun mempunyai berat badan kurang/neonatus lumayan bulan-kecil guna masa kehamilan (NCB-KMK) antara lain diakibatkan oleh : 
Ibu hamil dengan gizi buruk/kurangan nutrisi 
Ibu dengan penyakit hipertensi, preeklampsia, anemia. 
Ibu menderita penyakit kronis, infeksi dan malaria kronik. 
Ibu hamil yang mengisap rokok dan penyalahgunaan obat

Penatalaksanaan pada BBLR yakni : 
Pemberian ASI. ASI memiliki keuntungan yakni kadar protein tinggi, laktalalbumin, zat kekebalan tubuh, lipase dan asam lemak esensial, laktosa dan oligosakarida guna memacu motillitas usus dan perlindungan terhadap penyakit. Dari segi psikologis, pemberian ASI dapat menambah ikatan antara ibu dan bayi. Bayi berat bermunculan rendah rentan terhadap kelemahan nutrisi, faedah organ belum matang, keperluan nutrisinya besar dan gampang sakit sampai-sampai pemberian ASI atau nutrisi yang tepat urgen untuk tumbuh kembang yang optimal untuk bayi. 
Pencegahan kehilangan panas. Cara pencegahan pada bayi berat bermunculan rendah yang sehat yakni segera sesudah lahir bayi dikeringkan dan dibedong dengan popok hangat, pengecekan di kamar bersalin dilaksanakan di bawah radiant warmer (box bayi hangat), topi dipakaikan untuk menangkal kehilangan panas melewati kulit kepala, dan bila suhu bayi stabil, bayi dapat diasuh di boks tersingkap dan diselimuti. Sedangkan pada bayi berat bermunculan rendah yang sakit teknik untuk menangkal kehilangan panas yakni bayi mesti segera dikeringkan, guna menstransportasi bayi dipakai transport inkubator yang telah hangat, perbuatan terhadap bayi dilaksanakan dibawah radiant warmer, dan suhu lingkungan netral dipertahankan. 
Metode Kanguru. Metode kanguru adalahsalah satu cara perawatan BBLR untuk menangkal hipotermi pada bayi baru lahir. Keunggulan cara ini ialah bayi menemukan sumber panas alami (36-37 ° C) langsung dari kulit ibu, menemukan kehangatan udara dalam kantung/baju ibu serta ASI menjadi encer. 
Pemijatan bayi. Pemijatan pada bayi dengan berat badan bermunculan rendah bertujuan guna memacu perkembangan berat badan bayi, menolong bayi mencungkil rasa tegang dan gelisah, menguatkan dan menambah sistem imunologi, memicu pencernaan makanan dan pengeluaran kotoran, menciptakan bayi istirahat lebih tenang, dan menjalin komunikasi dan ikatan antara bayi atau orang tua. 

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Berat Badan Lahir 
Usia Ibu. Umur ibu erat kaitannya dengan berat bayi lahir. Kehamilan dibawah usia 16 tahun adalahkehamilan berisiko tinggi, 2-4 kali lebih tinggu di bandingkan dengan kehamilan pada perempuan yang lumayan umur. Pada usia yang masih muda, pertumbuhan organ-organ reproduksi dan faedah fisiologisnya belum optimal. Selain tersebut emosi dan kejiwaannya belum matang, sampai-sampai pada ketika kehamilan ibu itu belum bisa menanggapi kehamilan secara sempurna dan tidak jarang terjadi komplikasi. Selain tersebut semakin muda umur ibu hamil, maka bakal terjadi bahaya bayi lahir tidak cukup bulan, perdarahan, dan bayi lahir enteng (Rochjati, 2003 dalam Siagian, 2010). Pada umur 21-35 tahun resiko gangguan kesehatan pada ibu hamil sangat rendah yakni sekitar 15 %. Di samping itu bilamana dilihat dari pertumbuhan kematangan, perempuan pada kumpulan umur ini sudah mempunyai kematangan reproduksi, emosional maupun aspek sosial. Meskipun pada ketika ini sejumlah wanita di umur 21 tahun menunda pernikahan sebab belum menempatkan prioritas utama pada kehidupan baru tersebut. Pada lazimnya usia ini adalahusia yang ideal guna hamil dan mencetuskan untuk mengurangi gangguan kesehatan baik pada ibu dan pun janin (Revina, 2014 
Penyakit Saat Kehamilan. Penyakit pada ketika kehamilan yang dapat memprovokasi berat bayi bermunculan diantaranya ialah diabetes militus, cacar air, dan penyakit infeksi TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes) (Rochjati, 2003 dalam Siagian, 2010). Diabetes Militus adalahsuatu kumpulan penyakit metabolik dengan ciri khas hiperglikemia (meningkatnya kadar gula darah) yang terjadi karna kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Bahaya yang terjadi pada janin yakni abortus, kelainan kongenital, respiratory distress, neonatal hiperglikemia, makrosomia, hipocalsemia, kematian perinatal dampak diabetik ketoasidosism dan hiperbilirubinemia (Zein, 2009, hal. 1&6). 
Kadar Hemoglobin. Data Depkes RI (2008) diketahui bahwa 24,5% ibu hamil menderita anemia. Anemia pada ibu hamil akan meningkatkan resiko menemukan bayi berat bermunculan rendah (BBLR), resiko perdarahan sebelum dan pada ketika persalinan, bahkan dapat mengakibatkan kematian ibu dan bayinya, andai ibu itu menderita anemia berat. Hal ini diakibatkan karena kurangnya suplai darah nutrisi bakal oksigen pada plasenta yang akan dominan pada faedah plasenta terhadap janin. 
Status gizi ibu hamil. Gizi ibu hamil menilai berat bayi yang dilahirkan, maka pengawasan gizi ibu hamil sangatlah urgen dilakukan. Pengukuran antropometri adalahsalah satu teknik untuk menilai kedudukan gizi ibu hamil. Ukuran antropometri merupaka salah satu teknik untuk menilai kedudukan gizi ibu hamil. Ukuran antropometri ibu hamil yang sangat sering digunakan ialah kenaikan berat badan ibu hamil dan ukuran lingkar lengan atas (LLA) sekitar kehamilan (Riskesdas, 2007). 
Perilaku dan Lingkungan Faktor resiko perilaku dan lingkungan mencakup saat hamil terkena penyampaian asap rokok, kedudukan nutrisi buruk, konsumsi alkohol, dan konsumsi norkoba serta hal risiko kemudahan kesehatan, laksana perawatan kehamailan yang tidak teratur atau tidak sama sekali. Paparan asap cerutu Merokok dalam kehamilan memiliki hubungan yang powerful dengan kejadian solusio plasenta, BBLR dan kematian janin. Akibat mengisap rokok aktif tidak jauh bertolak belakang dengan mengisap rokok pasif (suami pengisap rokok atau bekerja di lingkungan perokok) akan merasakan sulit tidur, tidur tidak cukup nyenyak dan rasa susah bernafas dikomparasikan ibu hamil yang tidak terkena asap cerutu (Krisnadi, Effendi, Dan Pribadi, 2009, hal. 47). 
Status nutrisi buruk Wanita hamil dengan kedudukan gizi tidak cukup memiliki kelompok risiko tinggi keguguran, kematian bayi dalam kandungan, kematian bayi baru lahir, cacat dan berat bermunculan rendah (Rukiah, 2013, hal. 91). 
Fasilitas kesehatan Pemeriksaan kehamilan bertujuan guna mengenal dan mengidentifikasi masalah yang timbul sekitar kehamilan, sampai-sampai kesehatan sekitar ibu hamil bisa terpelihara dan yang terpenting ibu dan bayi dalam kandungan bakal baik dan sehat sampai ketika persalinan. Pemeriksaan kehamilan dilakukan supaya kita bisa segera mengetahui bilamana terjadi gangguan/kelainan padi ibu hamil dan bayi yang dikandung, sampai-sampai dapat segera dibantu tenaga kesehatan (Depkes RI, 2008). 

bacaan penulis
Kusmiati, Y., Wahyuningsih, PH., Sujiyatini. (2009). Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya. 
Maryunani, A., Nurhayati. (2009). Asuhan Kegawatdaruratan Dan Penyulit Pada Neonatus. Jakarta : Trans Info Media. 
Muslimatun, NW. (2010). Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Yogyakarta : Fitramaya. 
Neil, Rose, W. (2007). Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta : Dian Rakyat.
Prawirohardjo, P. (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Rochmah, Vasra, E., Dahliana, Sumastri. (2012). Asuhan Neonatus, Bayi & Balita Panduan Belajar. Jakarta : EGC. 
Salmah, Rusmiati, Maryanah, Susanti, NN. (2006). Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta : EGC.