Monday, July 22, 2019

Paradigma Bidan

A. Pengertian 

Paradigma berasal dari bahasa Latin/Yunani, paradigma yang berartimodel/pola.Paradigma pun berarti pandangan hidup, pandangan sebuah disiplin ilmu/profesi paradigm.Berdasarkan keterangan dari kamus besar bahasa Indonesia edisi ke-3, paradigma ialah kerangka berpikir. Paradigma kebidanan ialah suatu teknik pandang bidan dalam memberi pelayanan. Keberhasilan bidan dalam bekerja/memberikan pelayanan berpegang pada paradigma,pandangan terhadap manusia/wanita,lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan teknik pandang bidanatauhubungan timbal balik antara manusia, lingkungan, perilaku, pelayanankebidanan dan keturunan.

B. Komponen Paradigma Kebidanan

Komponen paradigma kebidanan, mencakup wanita, lingkungan, perilaku, pelayanan kebidanan, dan keturunan.

Wanita
Wanita/ibu ialah penerus generasi family dan bangsa sehingga eksistensi wanita yang sehat secara fisik dan rohani serta sosial paling diperlukan. Ibu ialah pendidik kesatu utama dalam keluarga. Kualitas insan sangat ditentukan oleh eksistensi seorang ibu dalam keluarga.Para perempuan di masyarakat ialah pelopor penambahan kesejahteraan keluarga.
Lingkungan
Lingkungan adalahsemua aspek yang tercebur dalam interaksi pribadi ketika mengerjakan aktivitas.Ibu tidak jarang kali terlibat dalam interaksi antara keluarga, kelompok, komunitas, maupun masyarakat.Masyarakat ialah kelompok yang telah disusun manusia sebagai lingkungan sosial.Ibu/wanita adalahbagian anggota family dan unit komunitas.
Perilaku
Perilaku profesional bidan mencakup:
Berpegang teguh pada filosofi etika profesi dan aspek legal dalam mengemban tugasnya.
Bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan keputusan klinis yang dibuatnya.
Senantiasa mengekor perkembangan pengetahuan dan kemampuan mutakhir secara rutin.
Menggunakan perbuatan kewaspadaan universal untuk menangkal penularan penyakit dan startegi pengendalian infeksi.
Menggunakan konsultasi dan rujukan yang tepat sekitar memberi asuhan kebidanan.
Menghargai dan memanfaatkan kebiasaan setempat dalam kaitannya dengan praktik kesehatan,kehamilan,pelahiran,periode pasca melahirkan,bayi barulahir, dan balita.
Menggunakan model kemitraan dalam berkolaborasi dengan perempuan atau ibu(clien) supaya klien bisa menilai opsi menurut informasi tentang semua aspek asuhan. Meminta persetujuan secara tertulis supaya klien pun bertanggung jawab atas keswehatannya sendiri.
Menggunakan kemampuan komunikasi.
Bekerjasama dengan petugas kesehatan beda untuk menambah pelayanan kesehatan ibu dan keluarga.
Melakukan advokasi terhadap opsi ibu dalam tatanan pelayanan.
Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan adalahbagian integral dari pelayanan kesehatan yang ditunjukkan untuk mewujudkan kesehatan family dalam rangka tercapainya family yang berkualitas.
Layanan Kebidanan dapat dipisahkan menjadi:

Layanan kebidanan primer/mandiri,adalah asuhan kebidanan yang diserahkan kepada klien dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.
Layanan kolaborasi, ialah asuhan kebidanan yang diserahkan kepada klien dengan beban tanggung jawab bareng dari seluruh pemberi layanan yang tercebur mengcakup, bidan, dokter dan/atau tenaga kesehatan profesional lainnya. Bidan adalahanggota tim.
Layanan rujukan ialah asuhan kebidanan yang dilaksanakan dengan memberikan tanggung jawab untuk dokter, berpengalaman dan/atau tenaga kesehatan profesional lainya untuk menanggulangi masalah kesehatan klien di luar kewenangan bidan dalam rangka memastikan kesejahteraan ibu dan anaknya.
Keturunan
Kualitas insan diantaranya ditentukan keturunan.Manusia yang sehat dicetuskan oleh ibu yang sehat. Walaupun kehamilan, kelahiran, dan nifas ialah proses fisiologis, tetapi bila tidak ditangani secara akurat dan benar suasana fisiologis bisa menjadi patologis, sehingga dominan pada bayi yang dilahirkannya. Oleh sebab itu, layanan praperkawinan, prakehamilan, kehamilan, kelahiran, dan nifas sangat urgen serta mempunyai kebersangkutanan satu sama beda yang tidak dapat diceraikan dan seluruh ini ialah tugas utama bidan.
C. Bentuk AsuhanKebidanan

Asuhan kebidanan merangkum asuhan kebidanan pada ibu hamil, asuhan kebidanan pada ibu bersalin, asuhan kebidanan bayi baru bermunculan dan asuhan kebidanan pada ibu nifas.

Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil
Asuhan ibu hamil oleh bidan dilaksanakan dengan teknik mengumpulkan data, menetapkandiagosis dan rencana tindakan, serta melaksanakanya guna menjamin ketenteraman dan keputusan serta kesejahteraan ibu dan janin sekitar periode kehamilan.
Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin
Asuhan persalinan oleh bidan dibuka dengan mengoleksi data, menginterpretasikan data guna menilai dianosis persalinan dan mengidentifikasi masalah/kebutuhan, menciptakan rencana, dan mengemban tindakan dengan memantau peradaban persalinan serta membantu persalinan guna menjamin ketenteraman dan keputusan ibu sekitar periode persalinan.
Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir
Asuhan bayi baru bermunculan oleh bidan dibuka dari situasi bayi, memfasilitasi terjadinya pernafasan spontan, menangkal hipotermia, memfasilitasi kontak dini dan menangkal hipoksia sekunder, menilai kelainan serta mengerjakan tindakan bantuan dan merujuk cocok kebutuhan.
Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas
Asuhan ibu nifas oleh bidan dilaksanakan dengan teknik mengumpulkan data, memutuskan diagnosis dan rencana tindakan, serta melaksanakannya guna mempercepat proses pemulihan dan menangkal komplikasi dengan memenuhi keperluan ibu dan bayi sekitar periode nifas.
D. Kaitan Paradigma dan Asuhan Kebidanan

Bidan ialah praktisi yang memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dan bersalin yang normal, asuhan terhadap permasalahan gangguan sistem reproduksi perempuan serta gangguan kesehatan untuk anak balita cocok dengan kewenangannya.
Tugas bidan ialah memberi pelayanan dan asuhan kebidanan. Pelayanan/asuhan kebidanan merangkum pra perkawinan, kehamilan, melahirkan, menyusui dan nifas, serta pelayanan/asuhan kebidanan pada bayi, balita, remaja, dan wanita umur subur.
Setiap pekerjaan bidan guna menangkal penyakit, menambah kesehatan ibu dan anak cocok dengan kewenangannya dilaksanakan melalui asuhan/pelayanan kebidanan.
Kebidanan adalahsintesis sekian banyak  ilmu pengetahuan merangkum ilmu obstetri , ilmu perilaku, ilmu mengenai keperluan manusia, dan ilmu sosial yang sehubungan dengan kesehatan ibu dan anak.
Ibu ialah sasaran utama pelayanan kebidanan. Ibu yang sehat akan mencetuskan bayi yang sehat. Ibu sebagai pribadi juga memberi kontribusi yang penting untuk kesehatan dan kesejahteraan family di masyarakat.
Dengan demikian gejala kebidanan di Indonesia ialah masyarakat (Ibu) yang berperilaku sehat, mau, dan dapat memanfaatkan pelayanan/asuhan kebidanan yang terdapat sehingga menambah derajat kesehatan ibu dan balita.Penurunan angka kematian ibu melahirkan, bayi, dan balita adalahindikator keberhasilan pelayanan kesehatan.Dalam memberi pelayanan kebidanan butuh dipertimbangkan faktor-faktor yang memprovokasi kesehatan ibu dan anak laksana perilaku masyarakat, keturunan, serta lingkungan yang merangkum lingkungan sosial dan ekonomi. 

PARADIGMA SEHAT

E. Definisi Paradigma Sehat

Paradigma Sehat ialah cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan kesehatan yang mempunyai sifat holistik. Melihat masalah kesehatan yang diprovokasi oleh tidak sedikit faktor yang mempunyai sifat lintas sektor. Upayanya lebihdiarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan. Bukan melulu panyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan.

PERUBAHAN PARADIGMA
• Paradigma sakit : upaya menciptakan orang sakit menjadi sehat
• Paradigma sehat: upaya menciptakan orang sehat tetap sehat
• Paradigma sehat mengutamakan: upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif

Dasar Pemikiran Paradigma Sehat Hidup sehat ialah hak asasi manusia, dengan kata lain sehat adalahsesuatu yang paling esensial dalam diri insan yang perlu dijaga dan dipelihara.Sehat adalahsuatu investasi guna kehidupan yang produktif.Sehat bukanlah urusan yang konsumtif, tetapi prasyarat supaya hidup anda menjadi berarti, sejahtera dan bahagia.

F. Visi dan Misi Indonesia Sehat 2015

Visi
Gambaran masyarakat di Indonesia di masa mendatang yang ingin dijangkau melalui:

Pembangunan kesehatan ialah masyarakat, bangsa dan Negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat
Memiliki keterampilan untuk mengjangkau pelayanan kesehatan yang berbobot secara adil dan merata,
Serta mempunyai derajat yang setinggi-tingginya di semua republic Indonesia.
Misi

Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan
Mendorong kemandirian masyarakat guna hidup sehat
Memelihara dan menambah pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau
Memelihara dan menambah kesehatan individu, family dan masyarakat beserta lingkungannya
G. Tiga Pilar Indonesia Sehat

1. Lingkungan sehat, ialah lingkungan yang kondusif guna hidup yang sehat, yaitu bebas polusi, terdapat air bersih, lingkungan memadai, perumahan-pemukiman sehat, perencanaan area sehat, terwujud kehidupan yang saling tolong-menolong dengan tetap merawat nilai-nilai kebiasaan bangsa.

2. Perilaku sehat, yakni bersikap proaktif merawat dan menambah kesehatan (contih: kegiatan fisik, gizi seimbang), menangkal resiko terjadinya penyakit (contoh: tidak merokok), mengayomi diri dari ancaman penyakit (contoh: menggunakan helm dan sabuk pengaman, JPKM), berperan aktif dalam gerakan kesehatan (contoh: aktif di posyandu).

3. Pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, dan merata, yang mencapai semua lapisan masyarakat tanpa adanya hambatan ekonomi, cocok dengan standar dan etika profesi, tanggap terhadap keperluan masyarakat, serta memberi kepuasan untuk pemakai jasa.

H.Faktor Pendorong Paradigma Sehat.

Faktor yang mendorong butuh adanya paradigma sehat :
a. Pelayanan kesehatan yang berfokus pada pelayanan orang sakit ternyata tidak efektif
b. Konsep sehat merasakan perubahan, dimana dalam makna sehat dimasukkan bagian sehat produktif sosial ekonomis.

c. Adanya transisi epidemiologi dari penyakit infeksi ke penyakit kronik degeneratif
d. Adanya transisi demografi, bertambahnya Lansia yang membutuhkan penanganan khusus
e. Makin jelasnya pemahaman tentang hal yang memprovokasi kesehatan warga