Wednesday, July 24, 2019

Peninggalan Bangsa Eropa di Indonesia Yang Masih Berdiri Megah Hingga Sekarang

Peninggalan Bangsa Eropa di Indonesia Peninggalan Bangsa Eropa di Indonesia – Bangsa Eropa menjadi di antara bangsa barat yang dapat dibilang sangat lama menjajah Indonesia. Karena itulah tidak sedikit peninggalan sejarah di Indonesia yang gampang ditemukan mengingat sejumlah wilayah pernah dijajah bangsa Eropa.
Mulanya kedatangan bangsa Eropa itu memang guna kepentingan berniaga dan menggali rempah-rempah saja. Namun, dalam perkembangannya tidak hanya berniaga saja yang mereka kerjakan akan namun mereka mengolah untuk menjadi penguasa wilayah. Oleh karena itu, di tahap-tahap mula mereka membina tempat penyimpanan yang sekarang menjadi bangunan peninggalan bangsa Eropa di Indonesia guna menimbun rempah-rempah di sejumlah wilayah laksana Banten, Batavia dan Jepara.

Setelah mendapatkan sokongan dari Belanda serta modal yang besar, VOC akhirnya menegakkan gudang penyimpanan dan kantor perdagangan. Dan guna menjaga ketenteraman selama kegiatan berdagangnya tersebut, pihaknya pun membuat benteng pertahanan. Benteng inipun mempunyai tidak sedikit fungsi, di samping sebagai kantor dagang dan pemerintahan tetapi juga dipakai untuk lokasi tinggal.

Kehidupan orang Eropa awalnya berada di dalam benteng. Setelah mereka menguasai jalur perniagaan dan pusat-pusat kekuasan, mereka kesudahannya berani menegakkan permukiman diluar benteng sampai mencapai distrik Sunda kelapa kea rah dalam yang lantas dikenal dengan Batavia. Kehadiran bangsa eropa itu tentu memprovokasi terciptanya bangunan-bangunan baru. Hingga kesudahannya mereka juga membuat pelbagai sarana dan prasarana yang kesudahannya menjadi peninggalan bangsa Eropa di Indonesia.

Kumpulan Peninggalan Bangsa Eropa di Indonesia:
1. Bidang Militer dan Pertahanan
Benteng Duurstede
Merupakan di antara bangunan peninggalan bangsa Eropa di Indonesia yang di bina oleh bangsa Belanda di tahun 1676 guna menghadapi serangan dari bangsa Portugis. Dalam serangan tersebut, pasukan Pattimuran pernah bertempur guna merebut benteng itu pada 16 Mei 1817. Dalam serangan tersebut seluruh pasukan Belanda tewas tergolong presiden Van den Berg.
Benteng ini tadinya dibangun pada tahun 1545 oleh raja Gowa X yang mempunyai nama Tunipallangga Uwalang. Pada masa Raja Gowa XIV benteng itu diganti dengan batu padas berwarna hitam keras. Dan di tahun 1666 terjadilah perang antara Raja Gowa dengan penguasa Belanda. Kekalahan Gowa menciptakan Belanda memaksa untuk raja Gowa guna menAndatangani perjanjian Bongaya pada tanggal 18 November 1667.
Benteng Vredeburg
Peninggalan bangsa Eropa di Indonesia ini di bina pada tahun 1767, tetapi selesai pembangunannya pada tahun 1787. Setelah proses pembangunan selesai, bangunan benteng di sempurnakan lagi dan berganti menjadi Benteng Rustenburg yang mempunyai makna benteng peristirahatan. Karena mengalami kehancuran parah dampak gempa dahsyat yang terjadi, kesudahannya benteng inipun berganti nama menjadi Benteng Vredeburg yang mempunyai makna benteng perdamaian.
Benteng Marlborough
Didirikan oleh perusahaan India Timur dibawah kepemimpinan Gubernur Joseph Callet. Bentuk dari benteng ini serupa kura-kura yang diciptakan menghadap unsur selatan serta mempunyai luas 44100 meter persegi. Pintu utama dari peninggalan bangsa Eropa di Indonesia nini di kelilingi oleh parit yang tersambung dengan jembatan gerbang dalam. Dan benteng Marlborough berikut yang menjadi peninggalan terbesar Inggris di Indonesia.
Sebenarnya benteng ini tidak melulu benteng pertahanan militer saja, namun dipakai untuk kepentigan perdagangan. Di samping itu, faedah dari bangunan peninggalan bangsa Eropa di Indonesia tersebut pun sebagai penjamin kelancaran persediaan lada guna perusahaan Inggris.
Baca juga: Sejarah Orde Baru

2. Bidang Pemerintahan.
Tak melulu datang untuk perniagaan saja, bangsa Eropa datang juga hendak menjajah dan menguasai Indonesia. Secara sah mereka menjalankan pemerintahan di tanah jajahan. Maka dari tersebut di sekian banyak  daerah dapat ditemukan beragam format peninggalan bangsa Eropa di Indonesia dalam bidang pemerintahan. Beberapa bangunan pemerintahan pada masa tersebut mengangkat gaya Eropa yang adalahperpaduan Barat dan Timur.

Standhuis
Dikenal dengan nama Taman Fatahillah yang adalahbalai kota lama. Dulunya gedung ini adalahkantor gubernur jenderal VOC yang di bina pada tahun1707-1710. Bangunan tersebut nyaris serupa dengan Istana Dam di Amsterdam yang terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap yang sedang di bagian unsur timur dan barat. Peninggalan bangsa Eropa di Indonesia ini pun dulunya dipakai sebagai ruang pengadilan, kantor dan ruang bawah tanah difungsikan sebagai penjara. Penggarapan bangunan ini berlalu di tahun 1710 M dan diresmikan oleh Jenderal Abraham van Riebeek. Bagi asriteknya dirancang oleh W,J van der Velde.
Istana Merdeka
Dibangun mulai tahun 1973 yaitu pada pemerintahan Gubernur Jenderal Louden dan berlalu pada tahun 1879 di masa Gubernur Jenderal Johan Willem van Landbarge. Dulunya, lokasi tersebut mempunyai nama istana gambir yang diarsiteki oleh Drossares pada mula pemerintahan Republik Indonesia dan menjadi saksi sejarah penandatanganan naskah pernyataan kedaulatan Republik Indonesia Serikat atau RIS oleh pemerintahan Belanda pada tanggal 27 Desember 1949.
Istana Bogor
Dibangun atas inisiatif dari Gubernur Jenderal van Imhoff pada 1745-1750 yang lantas dilanjutkan oleh gubernur Jenderal Jacob Mossel. Kata Bogor berasal dari kata Buitenzorg yang berarti bebas dari masalah atau kesulitan. Imhof lantas membuat skesta sendiri dengan meniru asrsitektur dari Blenheim Palace yang merupakan lokasi tinggal Duke of Malborough di Inggris.
3. Bidang Hukum.
Walaupun tujuannya guna menjajah, akan namun belada masih menjalankan aktivitasnya seperti suatu Negara. Bagi itu, mereka membina sarana guna menyokong jalannya pemerintahan di bidang hukum. Tak melulu membuat undang-undang dan peraturan, tetapi bangsa Eropa pun membuat perlengkapan kelengkapan laksana penjara dan polisi.

Peninggalan bangsa Eropa di Indonesia dalam bidang hukum yakni membina gedung kehakiman Jakarta dan penjara di Bandung. Bagi penjaranya dinamakan dengan penjara Sukamiskin.


4. Bidang Ekonomi.
peninggalan bangsa Eropa di Indonesia di bidang ekonomi cukup tidak sedikit hal ini disebabkan misi kesatu kehadiran mereka yaitu guna kepentingan dagang. Tak melulu membangun benteng dan gudang, pemerintah colonial Belanda pun membangun pelbagai jenis sarana dan prasarana guna menunjang perekonomian yang diantaranya mencakup stasiun kereta api, pabrik gula dan pelabuhan.

Stasiun Wilem I
Stasiun kerita ini di bina oleh pihak Belanda yang sedang di Ambarawa pada tahun 1800 an yang lebih dikenal dengan nama Stasiun Willem I. Nama tersebut dipungut dari nama Raja Belanda yang berkuasa ketika itu. Dengan dibangunnya stasiun kereta itu maka penguasaan bakal lebih gampang dalam mengejar dan penggerak transportasi untuk perekonmiannya.
Pelabuhan Tanjung Priok
Dibangun pada era colonial Belanda pada tahun 1800 an. Penggalian pelabuhan tersebut dibuka pada tahun 1977 yang diresmikan pada tahun 1883. Kemudian penggarapannya diperlebar lagi pada 1910-1911. peninggalan bangsa Eropa di Indonesia ini berada di ambang laut Jawa yang menjadi pintu gerbang utama kapal-kapal Belanda guna datang dan memungut kekayaan alam.
Bidang Kerohanian
Dalam perkembangannya, bangsa Eropa pun menjalani kehidupannya di Indonesia. Oleh sebab tersebut merekapun tidak sedikit membangun pelbagai tempat peribadatan. Di sekian banyak  daerah Belanda membina gereja dengan model arsiteksturnya yang khas.
Peninggalan bangsa Eropa di Indonesia di bidang ini yakni gereja Immanuel dan Katedral di Jakarta pun gereja Blenduk yang sedang di Semarang Jawa Tengah.
Dengan adanya ulasan tentang peninggalan bangsa Eropa di Indonesia di atas diinginkan Anda pembaca dapat mengenal dan mempelajari sejarah tersebut. Karena negara bisa lebih maju andai masyarakat atau warganya ingat bakal sejarah negara tersebut.